Pages

Selasa, 31 Mei 2011

Hidup dan Mati

Hmm….entah apa yang terlintas dalam pikiran saya ini,namun saya ingin menulis sesuatu tentang hidup dan mati.Hidup dan mati adalah dua yang yang sangat berbeda dan bertolak belakang,serta menjadi pikiran orang-orang termasuk saya sendiri.Terlintas dalam benak saya ketika saya mendengar berita bahwa keponakan saya yang baru berumur 1 tahun 5 bulan telah dipanggil oleh Yang Maha kuasa.Saya tidak dapat membayangkan hal ini apabila saya yang berada dalam posisi keponakan saya itu.Misteri kehidupan sangatlah abtrak untuk dijelaskan dalam pikiran manusia yang begitu ‘dangkal’ dalam memaknai kehidupan ini.Sungguh rumit bila kita ingin mengetahui apa tujuan hidup kita ini dalam waktu yang singkat,sungguh membingungkan.Banyak yang kita dapatkan termasuk pelajaran yang sangat berarti bagi diri kita ataupun orang lain tersebut ketika kehidupan dan kematian berada di depan diri kita.Kehidupan dan kematian bagaikan 2 sisi mata uang yang sulit diprediksi jika kita lempar ke atas mata uang mana yang akan keluar,kalo ga hidup ya mati.

ketika berita tentang keponakan saya sampai ke pikiran saya,yang saya bisa tangkap hanylah hidup ini singkat,sungguh-sungguh singkat.Keponakan saya yang masih berumur 1 tahun 5 bulan tersebut telah dipanggil,kapan giliran saya????saya tidak dapat menjawabnya dan hanya merasa takut saat waktu itu datang kepada saya,saya tidak dapat berkata-kata saat ini,namun lambat laun saya menyadari waktu itu tidak lama lagi dan saya harus siap dengan iman dan kebaikan yang saya lakukan didunia ini bila saya dipanggil nanti,cepat maupun lambat.Dari kasus keponakan saya ini,saya berpikir bahwa anak ini masih muda,baru datang ke dunia yang ‘kelam’ ini namun tidak disangka begitu cepat dipanggil dan menjadi pelajaran berharga bagi saya tentunya dan terutama orang tua nya(sepupu saya) dan keluarga besar kedua orang tuanya.

Selasa, 17 Mei 2011

Perjalanan Kasih


Kisah hidup seseorang lelaki ini yang bernama Lin Cong-qi,cukup rumit dan banyak cobaan yang harus ia lewati dalam hidupnya.Sejak kecil Lin Cong-qi hidup sebagai anak seorang tukang potong ikan di pasar.Memang mereka hidup sangat miskin,bahkan untuk makan sehari-hari mereka,hanya bubur dengan singkong,karena mereka sangat miskin dan hanya memiliki tanaman singkong yang mereka tanam di dekat rumah mereka.Cong-qi memiliki kakak perempuan yang bernama Yin-wu dan adik laki-laki bernama Tai-sheng dan seorang nenek serta seorang ibu tiri bernama Lin Lai-fu yang biasa dipanggil dengan sebutan bibi. Sebelum ayah Cong-qi ini bekerja sebagai tukang potong ikan,ayahnya kerja serabutan.sejak ayahnya menjadi tukang potong ikan perekonomian mereka sedikit membaik.Cong-qi pun beranjak dewasa,dan pada umur 15 tahun ia sudah bekerja di sebuah restoran/rumah makan di pasar sedangkan ayahnya juga bekerja tidak jauh dari tempat ia bekerja.

Cobaan dalam hidup Cong-qi pun dimulai dengan pekerjaan ayahnya yang mulai berantakan dan mulai diambang kehancuran yang pada akhirnya ayah Cong-qi.Tak lama keluarga dari ibu tiri mereka menjemput ibu tiri mereka untuk kembali ke keluarganya dan meninggalkan Cong-qi dan saudaranya serta sang nenek sendirian.Keluarga mereka pun mulai terpecah, Cong-qi memutuskan untuk merantau.Singkat cerita Cong-qi bertemu dengan Xie Zu dan akhirnya mereka menikah.Setelah menikah mereka menghadapi masalah-masalah baru dan berjuang bersama-sama demi keluarga mereka.Mereka mempunyai 5 anak,3 anak perempuan dan 2 anak laki-laki.Saat anak pertama mereka lahir,Cong-qi ditugaskan untuk wabmil(Wajib Militer)dalam peperangan.Setelah kembali, demi menghidupi keluarga mereka,Cong-qi dan istrinya berdagang sembako didesa mereka.Tak puas mereka pun akhirnya merantau dan membuka usaha makanan karena Cong-qi memiliki keahlian untuk memasak.Usaha Cong-qi pun laris dan dapat memperbaiki perekonomian mereka.

Banyak yang terjadi dalam keluarga ini yang membuat mereka selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain sampai akhirnya mereka menetap dan mengicil sebuah rumah yang sekaligus juga tempat usaha mereka.Dilantai bawah mereka menggunakannya sebagai usaha rumah makan dan dilantai atasnya sebagai tempat tinggal.Anak-anak mereka pun tumbuh dewasa,semua anak perempuan mereka tidak disekolahkan sedangkan semua anak laki-laki mereka disekolahkan.Anak-anak perempuan mereka dilatih untuk dapat membantu mereka di rumah makan.

Kisah hidup anak-anak mereka juga cukup menarik dan mengharukan,sebab apa pun dapat terjadi.Ini adalah sebuah drama yang saya kira cukup membuat saya belajar banyak mengenai kehidupan.Drama ini memiliki banyak nilai moral maupun agama yang dapat kita contoh serta terapkan dalam kehidupan saat ini.Drama ini juga menyadarkan saya bahwa kita harus ramah dan baik terhadap lingkungan karena lingkungan dapat lebih ganas dan merpakan ciptaan-Nya yang harus kita jaga dan rawat.Dampak yang kita rasakan saat ini adalah pemanasan global/global warming.Drama ini memiliki 40 episode dan untuk lebih lengkapnya anda dapat mengakses situs dibawah ini:

http://pabrikkurupuk.blogspot.com/2010/05/daai-drama-perjalanan-kasih-zou-guo-hao.html